loading...
Drama besar kembali menghiasi panggung sepak bola Eropa. UEFA Nations League 2025 telah memasuki babak semifinal, dan sorotan dunia kini tertuju pada empat raksasa benua biru: Jerman, Portugal, Spanyol, dan Prancis / Foto: MNC Media
Drama besar kembali menghiasi panggung sepak bola Eropa. UEFA Nations League 2025 telah memasuki babak semifinal, dan sorotan dunia kini tertuju pada empat kekuatan utama benua biru: Jerman, Portugal, Spanyol, dan Prancis. Masing-masing datang dengan misi, sejarah, dan sederet pemain bintang yang siap menyalakan tensi persaingan. Ini bukan hanya pertarungan strategi dan kekuatan fisik, tetapi juga duel gengsi, mentalitas juara, dan tekad untuk menorehkan sejarah baru.
Pertemuan pertama menghadirkan duel klasik antara Jerman dan Portugal. Dalam laga ini, publik akan kembali menyaksikan megabintang Cristiano Ronaldo, yang meskipun telah memasuki fase akhir kariernya, masih menjadi bagian penting dari skuad Portugal. Ketajamannya, pengalaman, dan semangat juangnya tetap menjadi inspirasi bagi tim muda yang lapar kemenangan. Namun, di sisi lain, Jerman tampil dengan generasi baru yang solid dan seimbang, dengan kedalaman skuad yang mumpuni dan gaya permainan yang terus berkembang di bawah asuhan pelatih anyar mereka.
Statistik berbicara: dalam delapan pertemuan terakhir, Portugal belum pernah mampu menumbangkan Der Panzer. Catatan tersebut jelas menjadi tekanan tersendiri bagi pasukan Seleção das Quinas. Tapi justru di situlah menariknya laga ini Portugal datang dengan ambisi besar untuk memutus kutukan dan membuktikan bahwa mereka bisa bangkit dari bayang-bayang dominasi Jerman. Ini bukan sekadar pertandingan, melainkan sebuah pembuktian dan kebangkitan harga diri.
Baca Juga: Patrick Kluivert Janjikan Kado 3 Poin dari Timnas Indonesia untuk Erick Thohir!
Sementara itu, di sisi lain bagan semifinal, tersaji laga yang tak kalah menggoda: Spanyol melawan Prancis. Ini adalah duel dua gaya permainan yang sangat berbeda namun sama mematikan. Spanyol, sang juara EURO 2024, akan mengandalkan kekuatan kolektif dan permainan berbasis penguasaan bola khas mereka. Dengan lini tengah yang dipimpin oleh talenta muda yang semakin matang, La Furia Roja diprediksi akan terus menekan dan menguasai ritme permainan.
