Jakarta -
Pihak pengelola kawasan Gelora Bung Karno (GBK) melakukan dialog dengan komunitas bermain yang sebelumnya viral menyebut telah diminta uang hingga Rp 1,9 juta untuk sekedar beraktivitas di GBK. Dalam diskusi tersebut, pihak GBK mengatakan telah menjelaskan bahwa tidak mengenakan tarif untuk komunitas bermain nonkomersial.
Hasil dialog ini dijelaskan pihak GBK melalui akun instagram resmi @love_gbk seperti dilihat detikcom, Sabtu (5/7/2025). Dalam postingan tersebut pihak GBK menjelaskan tidak memberi tarif bagi komunitas bermain yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan.
"Kegiatan yang dilakukan oleh Komunitas Bermain maupun komunitas lain yang non-komersial tidak dikenakan tarif," tulis keterangan dalam postingan @love_gbk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak GBK menjelaskan juga selama kegiatan komunitas bermain itu tidak mengganggu ketertiban umum tidak ada masalah. Pihak GBK mengungkapkan akan mengenakan tarif jika penggunaan area bersifat eksklusif atau bersponsor.
"Maka akan dikenakan tarif sesuai aturan," terang penjelasan tersebut.
Pihak GBK mengungkap telah menyelesaikan persoalan yang dinilai merupakan sebuah miskomunikasi tersebut. Selain itu, pihak GBK turut menyatakan komitmen untuk saling menghormati aturan serta menjaga kenyamanan bersama di area publik GBK.
"Dengan semangat kolaborasi, ke depannya Komunitas Bermain dan GBK akan terus menjalin komunikasi yang baik demi menciptakan lingkungan yang inklusif, aman, dan tertib untuk semua pengguna ruang terbuka publik," tutup keterangan.
Sebelumnya, viral di media sosial terkait kegiatan komunitas bermain di area Gelora Bung Karno (GBK) diduga dimintai biaya. Pihak pengelola GBK buka suara.
Keluhan itu disampaikan salah seorang warga dari akun X-nya. Dilihat detikcom, Selasa (1/7), dia mengeluhkan adanya pungutan biaya sebesar Rp 1,9 juta saat kegiatan komunitas sedang bermain di area GBK.
"Kegiatan komunitas bermain GRATIS dan semua orang boleh main. Aktivitas cuman permainan tradisional. tapi dipalakin sampe 1.9jt/kegiatan? Terus buat apa bayar pajak? kita juga ga pake lapangan khusus. tolong Pak gub @pramonoanung. di Bandung aja kita bisa aktivitas gratis," tulis akun tersebut.
"Tiap Jumat acara gratis, kita masih perhatiin blockingan biar ga ganggu akses jalan, ga pake speaker, panitia semua sukarela. masih diperas tiap minggu harus bayar 1.9jt? bjir. repot banget mau main bareng doang. Terus buat apa dibikin taman dan lainnya?" ujarnya
Kepala Divisi Humas, Hukum & Administrasi GBK, Asep Triyadi, menjelaskan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (GBK) merupakan area yang didedikasikan untuk dimanfaatkan oleh semua orang. Dia mengatakan pihaknya juga menyambut berbagai kegiatan di GBK sebagai tempat berkumpul yang aman dan nyaman.
Asep menyampaikan, pengenaan tarif diberlakukan hanya untuk kegiatan yang bersifat komersil. Pengaturan kegiatan di GBK, kata Asep, bertujuan untuk memastikan ruang publik di sana dapat dinikmati oleh seluruh kalangan bersama.
"PPKGBK mendukung dan mengapresiasi setiap aktivitas positif yang dilakukan komunitas secara independen. Di samping itu, pengenaan tarif diberlakukan bagi kegiatan yang bersifat komersil," kata Asep kepada wartawan, Selasa (1/7/2025).
"GBK menghargai kepercayaan dan dukungan masyarakat sebagai ruang publik inklusif, kami berkomitmen untuk mendorong keterlibatan sosial dan pengembangan komunitas, sehingga tercipta sinergi positif antara GBK dan komunitas dalam mewujudkan fasilitas publik yang inklusif dan berkelanjutan," sambungnya.
Dia menyampaikan PPKGBK telah berkomunikasi langsung dengan komunitas terkait untuk mendengarkan masukan secara terbuka dan membangun. Dia menuturkan PPKGBK akan memperkuat mekanisme layanan komunitas agar lebih mudah, transparan, dan partisipatif.
Dia juga mengundang komunitas, warga, dan pihak terkait untuk memberikan masukan melalui [email protected] atau kanal resmi kami di @love_gbk.
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini