Beda Pandangan Sejumlah Parpol soal Jokowi Lebih Pilih di PSI

8 hours ago 3
Jakarta -

Langkah politik dari Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), yang condong berlabuh ke PSI menuai komentar. Sejumlah elit partai politik buka suara menanggapi kans Jokowi menjadi ketum baru di PSI.

Jokowi dikaitkan menjadi calon kuat Ketum PSI yang baru. Selain di PSI, nama Jokowi juga dikaitkan dalam bursa ketum baru PPP. Saat isu itu menyeruak, Jokowi menegaskan lebih memilih PSI.

Pernyataan Jokowi itu memancing komentar dari sejumlah politikus. Mereka menilai pilihan Jokowi tepat hingga membandingkan sikap Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat purna dari jabatan presiden.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PPP Hormati Jokowi Lebih Pilih PSI

Jokowi memilih Partai Solidarits Indonesia (PSI) saat ditanya mengenai kemungkinan masuk pada bursa calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketua DPP PPP Syaifullah Tamliha mengatakan partainya tidak pernah melamar Jokowi untuk jadi caketum secara formal.

"Itu adalah hak politik Pak Jokowi untuk menjadikan PSI sebagai kendaraan politiknya. PPP secara institusional juga tidak pernah melamar Pak Jokowi menjadi Caketum PPP," kata Tamliha kepada wartawan, Minggu (8/6/2026).

Tamliha mengatakan PPP punya stok calon ketua umum partainya. Dia menyebut PPP juga masih cukup waktu untuk menjaring calon.

"Kami punya stok dan waktu yang cukup untuk mematangkan Caketum PPP yang insyaallah akan digelar Muktamar bulan September yang akan datang," tutur dia.

Waketum PSI Siap Sambut Jokowi Jadi Ketum

 istimewa) Foto: Waketum PSI Andy Budiman (dokumentasi: istimewa)

Wakil Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Andy Budiman menanggapi pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang ingin bergabung dengan partainya. Andy menyebut semua kader siap menyambut kedatangan Jokowi.

"Seluruh kader, pengurus PSI siap menyambut Pak Jokowi jika bergabung ke PSI," kata Andy kepada saat dihubungi, Minggu (8/6/2025).

Andy menyebut sejak awal PSI merupakan rumah untuk Jokowi. Dia mengatakan sejak awal PSI didirikan untuk mendukung Jokowi.

"PSI bagaimanapun sejak awal rumah Pak Jokowi, sejak awal partai ini didirikan untuk mendukung Pak Jokowi dan akan terus memperjuangkan apa yang menjadi visi Pak Jokowi tentang kemajuan Indonesia. Jadi sekali lagi, kami siap menyambut kedatangan Pak Jokowi," jelasnya.

NasDem Sarankan Jokowi Contoh SBY

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni Foto: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni (Maulana Ilhami Fawdi /detikcom)

Bendum Partai NasDem Ahmad Sahroni juga buka suara. Sahroni menilai tak ada yang salah dengan sikap politik tersebut.

"Beliau (Jokowi) mau ke mana aja boleh kok," kata Sahroni kepada wartawan, Senin (9/6/2025).

Meski begitu, Sahroni mengatakan sebaiknya Jokowi lebih fokus menikmati hidup setelah tak menjadi pemimpin negara. Menurutnya, Jokowi dapat mencontoh Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tapi saran saya sebagai adik, kiranya Pak Jokowi lihat contoh kaya Pak SBY, hidup tenang dan menikmati hidup setelah tidak lagi jadi presiden. Saya bangga lihatnya," ujarnya.

Menurutnya, Jokowi sebaiknya menyerahkan urusan perpolitikan kepada anak dan menantunya. Dia meyakini anak dan menantunya akan menjadi penerus Jokowi di masa depan.

"Iya sebagai saran dan masukan berilah urusan politik bagi anak dan mantu yang saat ini sedang bertugas," kata dia.

"Pak Jokowi sebagai ayah harus selalu ngawasin anak dan mantunya yang lagi bekerja untuk rakyat. Insya Allah mereka akan jadi penerus Pak Jokowi ke depan," imbuh Sahroni.

Sementara Ketua DPP PKB Daniel Johan menilai wajar jika Jokowi lebih condong ke PSI. Hal lantaran ada putra bungsunya, Kaesang Pangarep di partai tersebut.

"Maklum bila lebih pilih PSI, karena kan ada Kaesang di sana, mungkin PPP dirasa sulit kulturnya," kata Daniel kepada wartawan, Senin (9/6/2025).

Meski begitu, Daniel mengatakan Jokowi bebas memilih untuk bergabung dengan partai mana pun. Dia mengatakan hal itu bergantung dari kecocokan partai tersebut dengan Jokowi.

"Bebasnya Pak Jokowi mau ke mana," ujarnya.

"Tergantung hatinya Pak Jokowi lebih cocok ke mana," sambungnya.

PDIP Singgung Ucapan Jokowi Ingin Jadi Rakyat Biasa Usai Purnatugas

Politisi PDIP Guntur Romli Foto: Politisi PDIP Guntur Romli (dok pribadi)

Politikus PDIP Guntur Romli mengatakan Jokowi memiliki hak dalam menentukan langkah politiknya ke depan. Namun, Guntur menyinggung pernyataan Jokowi yang ingin kembali menjadi rakyat Solo usai tak lagi menjabat presiden.

"Jokowi bebas menentukan pilihan politiknya. Kami tidak ada komentar," kata Guntur Romli kepada wartawan, Senin (9/6/2025).

"Tapi saya yakin publik juga masih ingat pernyataan dia kalau sudah tidak jadi presiden mau pulang ke Solo, jadi rakyat biasa," sambungnya.

Menurutnya, pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan sikap politik Jokowi saat ini. Guntur Romli menilai Jokowi terlihat masih ingin cawe-cawe di partai politik.

"Ternyata masih mau cawe-cawe di partai politik. Akhirnya terkesan Jokowi tidak bisa dipercaya akan pernyataannya sendiri," ujarnya.

Guntur Romli mengatakan sejak awal Jokowi tak dapat dipercaya. Dia pun menyerahkan kepada publik untuk menilai sikap politik tersebut.

"Makanya Jokowi sendiri yang membangun 'trust issue' dari soal isu tiga periode, mobil Esemka, intervensi di pilpres untuk kepentingan anaknya, Gibran Rakabuming, ijazah palsu dan lain-lain, karena publik punya masalah kepercayaan pada Jokowi, sumbernya ya Jokowi sendiri yang tidak bisa dipercaya," tuturnya.

Saksikan Live DetikPagi:

(ygs/ygs)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |