Bank Terbesar Rusia Ungkap Prediksi Suram untuk Tahun 2026

16 hours ago 8

loading...

Bank terbesar di Rusia, Sber bersiap menghadapi tantangan terbesar pada tahun 2026. Foto/Dok

JAKARTA - Bank terbesar di Rusia , Sber bersiap menghadapi tantangan terbesar pada tahun 2026, seperti diungkapkan oleh CEO German Gref kepada para pemegang saham. Ia menyebutkan, bahwa suku bunga tinggi menjadi faktor kunci di balik penurunan tajam permintaan untuk pinjaman, dan memperingatkan bahwa kondisi sulit kemungkinan akan terus berlanjut.

Pemberi pinjaman ini telah berusaha menavigasi lingkungan ekonomi yang volatil sejak sanksi besar-besaran Barat dikenakan pada Rusia terkait konflik Ukraina. Langkah-langkah ini menargetkan sektor-sektor kritis termasuk keuangan, mendorong Bank Rusia untuk menaikkan suku bunga acuan, yang saat ini berada di level 20%.

Berbicara saat pertemuan tahunan, Gref mengatakan bahwa iklim keuangan saat ini – yang ditandai dengan biaya pinjaman yang tinggi dan berkurangnya akses kredit – telah menciptakan tantangan yang signifikan. "Tingkat suku bunga yang sangat tinggi dan permintaan uang serta kredit yang sangat berkurang berdampak besar pada aktivitas bisnis," katanya.

Baca Juga: Pengakuan Bos Bank Terbesar Rusia, Benarkah Sanksi Barat Mulai Terasa?

Gref mengakui bahwa 2025 sudah terbukti sulit, tetapi Ia meyakini untuk urusan ketahanan bank. "Merupakan bagian dari identitas Sber untuk berjuang mendapatkan hasil, tidak peduli seberapa sulit keadaan saat ini," katanya.

Meski begitu, dia memperingatkan bahwa 2026 "diprediksi tidak lebih mudah," mengutip ketidakpastian yang berkelanjutan seputar geopolitik, pertumbuhan PDB, dan kebijakan moneter. Berkurangnya permintaan pinjaman akibat suku bunga yang tinggi merugikan keuntungan Sber, ungkap CEO tersebut memperingatkan.

Sebagai respons terhadap sanksi Barat yang dikenakan pada Rusia akibat konflik Ukraina pada Februari 2022, bank sentral Rusia menaikkan suku bunga acuan dari 9,5% menjadi 20% untuk menstabilkan rubel dan menahan inflasi. Seiring dengan perbaikan kondisi, suku bunga tersebut dipotong menjadi 7,5% pada September 2022.

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |