Apa Itu Walimatul Naqiah? Tradisi Syukuran Pulang Haji di Indonesia

8 hours ago 3

Jakarta -

Setelah menyelesaikan ibadah haji di Tanah Suci, masyarakat Indonesia umumnya menggelar acara syukuran yang dikenal sebagai walimatul naqiah. Meski bukan bagian dari ritual haji, tradisi ini telah menjadi kebiasaan sosial yang kuat di berbagai daerah.

Berbeda dari walimatus safar yang digelar saat pelepasan keberangkatan, walimatul naqiah diadakan ketika jemaah tiba kembali di kampung halaman. Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur atas keselamatan perjalanan ibadah sekaligus momen mempererat silaturahmi dan berbagi pengalaman spiritual dengan lingkungan sekitar.

Meski bentuk dan sebutannya bisa berbeda-beda, inti dari walimatul naqiah tetap sama, yaitu sebagai ungkapan syukur dan kebersamaan dalam menyambut jemaah haji yang baru pulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Walimatul Naqiah

Secara bahasa, istilah walimatul naqiah berasal dari dua kata Arab: walimah berarti jamuan, dan naqiah merujuk pada orang yang baru pulang dari perjalanan. Dalam praktiknya, istilah ini digunakan untuk menyebut jamuan syukuran bagi musafir, terutama bagi jemaah yang baru kembali dari ibadah haji.

Mengutip penjelasan di situs resmi Kementerian Agama RI, walimatul naqiah adalah tradisi menyambut kepulangan jemaah haji dengan doa bersama dan jamuan makan sebagai bentuk syukur atas keselamatan dan keberhasilan menunaikan ibadah. Tradisi ini menjadi simbol penghormatan dan kebahagiaan atas selesainya rukun Islam kelima.

Meskipun tidak termasuk dalam kewajiban atau sunah ibadah haji, walimatul naqiah telah menjadi bagian dari budaya Muslim Indonesia. Tradisi ini diyakini sebagai bentuk rasa terima kasih kepada Allah dan sarana berbagi keberkahan dengan masyarakat sekitar.

Ragam Tradisi di Berbagai Daerah

Walimatul naqiah dikenal luas di berbagai daerah, meskipun nama dan bentuk acaranya berbeda-beda. Di sebagian wilayah, tradisi ini disebut sebagai tasyakuran haji, syukuran sukses haji, atau cukup disebut selamatan jamaah. Intinya tetap sama: merayakan kepulangan jemaah haji dengan selamat dan menyebarkan semangat syukur.

Di Aceh, tradisi ini dikenal dengan nama peusijuek, yaitu ritual tepung tawar sebagai doa dan simbol keberkahan. Prosesi ini menunjukkan perpaduan nilai-nilai Islam dengan kearifan lokal, yang memperkuat makna spiritual walimatul naqiah dalam masyarakat.

Rangkaian Acara Walimatul Naqiah

Secara umum, rangkaian acara walimatul naqiah meliputi:

  • Penyambutan dan doa bersama yang dipimpin tokoh agama.
  • Sambutan singkat dari tokoh agama atau pejabat setempat.
  • Jamuan makan sebagai bentuk syukur dan kebersamaan.
  • Berbagi cerita dari jemaah tentang pengalaman haji.
  • Doa penutup dan pembagian oleh-oleh seperti air zamzam, kurma, atau suvenir ibadah.

Walimatul Naqiah merupakan tradisi syukuran yang memperkaya budaya Islam di Indonesia. Meski tidak diwajibkan secara syariat, praktik ini mencerminkan nilai syukur, kebersamaan, dan penghormatan terhadap ibadah haji.

Tonton juga "Cerita Adi Nugroho Gagal Haji karena Visa Furoda Tak Terbit" di sini:

(wia/dhn)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Pembukuan | Seminar | Prestasi | |